Kamis, 10 Desember 2009

Penelitian Kepribadian remaja

Kecenderungan gangguan kepribadian pada remaja dan dewasa awal di desa Sedeng Pacitan
Undergraduate Theses from JIPTUMM / 2002-10-28 05:20:00
Oleh : Evi Kristiyarini, Dept. of Psychology
Dibuat : 2000-12-26

Penelitian epidemiologi deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi gangguan kepribadian pada remaja dan dewasa awal. Mengingat gangguan kepribadian memiliki jumlah terbanyak sekitar 5% dari hitungan secara kasar tafsiran jumlah penduduk gangguan jiwa. Gangguan kepribadian adalah salah satu bentuk abnormal dan merupakan pola perilaku yang maladaptif yang berlangsung lama dan menetap dalam pengalaman diri pribadi dan perilaku menyimpang dengan ditandai adanya harapan besar terhadap kebudayaan dan kebiasaan buruk dan tidak fleksibel dan biasanya terjadi pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa. Hal ini disebabkan pada usia ini masalah-masalah kepribadian sering bermunculan begitu luas dan komplek. Ditinjau dari sudut epidemiologi, upaya mengukur frekuensi masalah kesehatan masyarakat dinamakan prevalensi. Prevalensi merupakan gambaran tentang frekuensi penderita ( dalam hal ini gangguan kepribadian ) yang lama atau yang baru yang ditemukan dalam jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu.
Sampel yang digunakan adalah remaja dan dewasa awal di desa Sedeng Pacitan yang berusia 18-25 tahun baik itu laki-laki dan perempuan yang berjumlah 152 orang. Metode pengumpulan datanya adalah menggunakan tes woodworth yang berjumlah 75 item dengan delapan aspek yang diukur. Sedangkan metode analisisnya dengan menggunakan perhitungan prevalensi
Dari hasil penelitian dengan menggunakan tes woodworth prevalensi gangguan kepribadian, dapat di rinci menurut delapan aspek yaitu gangguan kepribadian obsesif kompulsif sebanyak 32 orang (21.05%), gangguan kepribadian shizoid sebanyak 26 orang (17.10%), gangguan kepribadian paranoid sebanyak 27 orang (17.76%), gangguan kepribadian ambang sebanyak 22 orang (14.4%), gangguan kepribadian anti sosial sebanyak 29 orang (19.07%) dan gangguan lain seperti kondisi emosional sebanyak 37 orang (24.34%),depresi sebanyak 35 orang (23.02%) dan impulsif sebanyak 28 orang (18.42%).Melihat tingginya prevalensi gangguan kepribadian maka dapat disimpulkan bahwa status kesehatan masyarakat khususnya remaja dan dewasa awal di desa Sedeng Pacitan menunjukan pada tingkat rendah.
Deskripsi Alternatif :

Penelitian epidemiologi deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi gangguan kepribadian pada remaja dan dewasa awal. Mengingat gangguan kepribadian memiliki jumlah terbanyak sekitar 5% dari hitungan secara kasar tafsiran jumlah penduduk gangguan jiwa. Gangguan kepribadian adalah salah satu bentuk abnormal dan merupakan pola perilaku yang maladaptif yang berlangsung lama dan menetap dalam pengalaman diri pribadi dan perilaku menyimpang dengan ditandai adanya harapan besar terhadap kebudayaan dan kebiasaan buruk dan tidak fleksibel dan biasanya terjadi pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa. Hal ini disebabkan pada usia ini masalah-masalah kepribadian sering bermunculan begitu luas dan komplek. Ditinjau dari sudut epidemiologi, upaya mengukur frekuensi masalah kesehatan masyarakat dinamakan prevalensi. Prevalensi merupakan gambaran tentang frekuensi penderita ( dalam hal ini gangguan kepribadian ) yang lama atau yang baru yang ditemukan dalam jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu. Sampel yang digunakan adalah remaja dan dewasa awal di desa Sedeng Pacitan yang berusia 18-25 tahun baik itu laki-laki dan perempuan yang berjumlah 152 orang. Metode pengumpulan datanya adalah menggunakan tes woodworth yang berjumlah 75 item dengan delapan aspek yang diukur. Sedangkan metode analisisnya dengan menggunakan perhitungan prevalensi. Dari hasil penelitian dengan menggunakan tes woodworth prevalensi gangguan kepribadian, dapat di rinci menurut delapan aspek yaitu gangguan kepribadian obsesif kompulsif sebanyak 32 orang (21.05%), gangguan kepribadian shizoid sebanyak 26 orang (17.10%), gangguan kepribadian paranoid sebanyak 27 orang (17.76%), gangguan kepribadian ambang sebanyak 22 orang (14.4%), gangguan kepribadian anti sosial sebanyak 29 orang (19.07%) dan gangguan lain seperti kondisi emosional sebanyak 37 orang (24.34%),depresi sebanyak 35 orang (23.02%) dan impulsif sebanyak 28 orang (18.42%). tingginya prevalensi gangguan kepribadian maka dapat disimpulkan bahwa status kesehatan masyarakat khususnya remaja dan dewasa awal di desa Sedeng Pacitan menunjukan pada tingkat rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar