Kamis, 10 Desember 2009

Bahaya Perokok Pasif

BAHAYA PEROKOK PASIF

Semua orang di dunia pasti tahu dampak negative dari rokok,bahkan dari perokok itu sendiri,tapi selain itu rokok juga bisa membahayakan bagi yang tidak merokok / perokok pasif.
Banyaknya asap yang dihirup oleh perokok pasif dipengaruhi oleh beberapa hal kayak banyaknya jumlah perokok di suatu tempat,jumlah rokok yang dihisap dan disirkulasikan udara ditempat tersebut. Kalau hanya sesekali menghirup asap rokok mungkin efek langsung yang dirasakan bagi perokok pasif “hanya sekedar” iritasi pada mata,sakit kepala,sakit tenggorokan,batuk dan sesak nafas. Tapi kalau terus menerus tentu akan berbahaya bagi kesehatan si perokok pasif, disini saya akan memberikan tips bagi si perokok pasif :

SAVE YOUR SELF
Jadi perokok pasif memang sulit dihindari kalu kita seriing berada di lingkungan para perokok. Tapi ada beberapa tips agar dampak negative dari perokokpasif bisa lebih keci,yaitu :

1. Jaga jarak dengan si perokok aktif at least 180cm untuk menghindari kepulan asap rokok secara langsung.
2. Asap rokok mengandung zat yang dapat menurunkan daya tahan tubuh , so coba deh untuk menambah asupan vitamin Cuntuk menjada day atahn tubuh.
3. Pilih tempat-tempat umum dengan ruangan non-smoking supaya kita tetap terlindung dari asap rokok.
4. Rajin berolah raga supaya badan tetap sehat dan bugar.
5. Berlari di pagi hari bisa menyehatkan jantung dan paru-paru karena asupan oksigen kedalam paru-paru masih bersih dan belum tercemar oleh polusi udara.
6. Jangan segan menegur si perokok,jika kamu merasa terganggu dengan asapnya.

THE AMAZING TOURS

THE AMAZING TOURS
Jalan jalan ke mall atau ke tempat yang itu-itu lagi,bosen kan? Disini aku mau kasih bebrapa refrensi tempat-tempat menarik yang bisa kamu kunjungin dan bisa ngasih kamu pengalaman bahkan informasi baru, salah satunya yaitu

CORPUS MUSEUM
Penah ngebayangin masuk dalam tubuh manusia? Itu bisa jadi kenyataan kalau kamu ke tempat ini.Museum corpus yang terletak di Amsterdam,Belanda ini bakal bikin kita jago pelajaran biologi terutama tentang otonomi manusia. Rasanya bener-bener kayak lagi di dalam tubuh manusia dari kepala sampai ujung kaki. Ditemani seorang guide yang ngga Cuma nunjukin rute dan cerita dibalik museum, tapi juga ngejelasin fakta-fakta dan misteri seputar anggota tubuh dan organ tubuh manusia. Tapi kita juga bisa ngeliat proses kerja organ tubuh dan ngeliat apa aja yang terjadi pada tubuh kalo kita makan makanan yang sehat ataupun sebaliknya. Kalau visualilsasi pelajaran anatomi yang kamu dapetin disekolah relative sedikit, kayaknya penting banget nih sekolah kamu erutama yang jurusan IPA atau kedokteran buat ngadain study tour ke tempat ini.
HTM Corpus Museum sebesar Rp.231.000

Kekurangan dan Kelebihan dari mengikuti Homeschooling

Kelebihan
1. Dikasih kepercayaan penuh mengatur jadwal belajar. Kita pun jadi harus bertanggungjawab sama keputusan yang sudah diambil dari diri sendiri.
2. dituntut mandiri dan inisiatif dalam mengerjakan tugas-tugas.
3. Peraturan ketat kayak masuk jam 7 pagi,harus memakai seragam atau upacara bendera,ngga bakal kamu jalanin. Basically, peraturan homeschooling hanya belajar enjoy tanpa paksaan dan bisa mencapai target kurikulum sesuai aturan depdiknas.
4. Ruang ligkup pembelajaran lebih luas karena murid homeschooling ngga selalu belajar text-book, tapi bisa dari siapapun dan kegiatan apapun.
5. Setiap tigas dan materi, kebanyakan di download melalui internet. Untuk homeschooling online, interaksi antar guru dan murid 100% dilakuakan di depan computer dan mengendalikan email. Ada juga forum buat komunikasi dan diskusi dengan semua murid.
6. Umumnya satu guru mengajar ke 20-40 murid di dalam kelas. Di homeschooling, system penyampaiannya personal banget. Satu guru focus dengan satu murid.

Kekurangan
1. Kurang mengasah jiwa kompetitif karena system belajarnya yang individual. Kemungkinanan murid malah cenderung menghindari persaingan.
2. Ngga bia ngerasain masa-masa indah di SMA mulai dari punya geng,pacaran sama senior, berisik di kelas sampai ngumpul di kantin sekolah, “you miss high school moments,but it doesn’t really metter”
3. Kurangnya kemampuan team work karena kebanyakan tugas sekolah dibuat secara individual.

Penelitian perawat di Medan

STRESS DAN KOPING PERAWAT KEPRIBADIAN TIPE A DAN KEPRIBADIAN TIPE B DIRUANG RAWAT INAP RSUDR.PIRNGADI MEDAN
Stres merupakan gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan. Sumber-sumber stres salah satunya adalah tipe kepribadian. Sedangkan koping merupakan cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, respon terhadap situasi yang mengancam. Penelitian ini bertujuab untuk mengetahui perbedaan stres dan koping perawat kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B di ruang rawat inap RSU Pirngadi Medan. Berdasarkan Uji Independent Sample T-test didapat bahwa stres tipe A adalah stre sedang sebesar 59,1%, tipe B stres sedang sebesar 22,7% dan stres rendah untuk tipe A sebesar 40,9%, untuk tipe B sebesar 77,2%. Sedangkan koping yang digunakan tipe A adaptif sebesar 75%, tipe B sebesar 63,6%, dan untuk koping maladaptif untuk tipe A sebesar 25% sedangkan untuk tipe B sebesar 36,6%. Dari hasil penelitian ini untuk perbedaan stres dan koping perawat kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B diperoleh nilai t = 0.73, t = 0,68, karena p> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan stres dan koping perawat kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B.
Sumber:
*Mahasiswa orogram S-1 Keperawatan PSIK FK USU
**Dosen Keperawatan Dasar PSIK FK USU

Penelitian Kepribadian Introvet dan Ekstrovet

PERBEDAAN MOTIF SOSIAL PADA REMAJA DENGAN KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN DENGAN KEPRIBADIAN INTROVERT

Bagi remaja kehidupan sosialnya lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman-teman sebayanya, merasa lebih dekat dengan teman sebayanya dan adanya pemisahan diri dari orangtua. Keinginan tersebut dapat disebut dengan motif dan akan menjadi penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri remaja yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Dorongan dalam diri remaja dapat menggambarkan kepribadian. Dorongan atau penggerak tersebut untuk memenuhi kebutuhan individu dalam hubungannya dengan lingkungan sosial, hal tersebut dapat disebut juga motif sosial. Secara umum kepribadian dapat dikelompokkan menjadi tipe kepribadian ekstrovert dan tipe kepribadian introvert. Motif sosial pada kedua kepribadian tersebut akan berbeda. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah ada perbedaan motif sosial pada remaja dengan kepribadian ekstrovert dan dengan kepribadian introvert. Penelitian ini dilakukan terhadap 100 responden dan yang memenuhi criteria hanya 87 responden yang merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Margonda Depok. Dari 87 responden terdapat 8 remaja dengan kepribadian ekstrovert, 18 remaja dengan kepribadian introvert dan 61 remaja termasuk orang kebanyakan (ambivert). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas serta uji data dua sampel yang tidak berhubungan (Independence) yaitu uji Mann-Withney. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara umum terdapat perbedaan motif sosial antara remaja yang berkepribadian ekstrovert dan yang berkepribadian introvert. Penelitian ini menunjukkan bahwa remaja yang berkepribadian ekstrovert memiliki motif sosial yang lebih tinggi bila dibandingkan remaja yang berkepribadian introvert. Reliabilitas untuk skala motif sosial adalah 0,899, dari 58 item yang diujicobakan terdapat 38 item yang valid, sedangkan reliabilitas untuk skala tipe kepribadian adalah 0,7354 dari 46 item yang diujicobakan terdapat 21 item yang valid. Hasil penelitian tersebut didukung dari hasil uji Mann-Whitney antara motif sosial dengan tipe kepribadian yang menunjukkan hasil Z = - 2,062 dengan signifikansi 0,041 (p< 0,05). Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa mean empirik kelompok ekstrovert lebih besar daripada mean empirik introvert, ini berarti remaja dengan kepribadian ekstrovert mempunyai motif sosial yang tinggi bila dibandingkan dengan remaja yang berkepribadian introvert. Mean empirik motif sosial pada Remaja wanita dan remaja pria memiliki nilai yang hampir sama sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan motif sosial pada remaja wanita dan remaja pria.
Sumber:
Gunadarma central digital library

Gangguan Afektif Psikologis

D. GANGGUAN AFEKTIF
Gangguan afektif merupakan gangguan pada afeksi ( emosi) atau mood (suasana hati) seseorang.Penderita gangguan ini dapat mengalami depresi atau manik ( kegirangan yang tidak wajar) atau dapat bergantian ntara manic dan depresif (Atkinson dkk,1992)
1. DEPRESIF
Setiap orang hampir pernah mengalami depresi pada saat tertentu, seperti misalnya sedih,lesu,tidak minat pada aktivitas apapun meski menyenangkan. Situasi yang menjadi penyebab utama depresi adalah kegagalan disekolah ditempat kerja, atau kegagalan dalam hal cinta. Depresi dianggap abnormal ketika depresi tersebut di luar kewajaran dan berlanjut sampai saat dimana kebanyakan orang sudah dapat pulih kembali (Atkinson dkk, 1992)
Depresi pada orang normal dapat diartikan sebagai keadaan murung (sedih,patah hati,dan patah semangat) yang ditandai dengan perasaan tidak puas,menurunya aktifitas,dan pesimisme di dalam menghadapi masa datang. Sedangkan, depresi secara abnormal dapat diartikan sebagai ketidakmauan yang ekstrim untuk merespon stimulus dan disertai menurunya nilai diri,ketidakmampuan,delusi, dan putus asa. ( chaplin,1995)
Penderita depresi tidak mampu mengambil keputusan untuk memulai suatu kegiatan atau memusatkan perhatianya kepada sesuatu yang menarik. Dalam taraf yang ekstrim,penderita dapat disertai adanya kecemasan dan bisa jadi mencoba bunuh diri (Atkinson dkk,1992)
Simptom pada saat DEPRESIF :
1. Si penderita jadi melankolis,depresif sangat sedih, banyak menangis, dihinggapi ketakutan dan kegeliasahan.
2. Perasaanya : tidak pernah merasa puas . merasa tidak berguna dan disia-siakan hidupnya, merasa sebatang kara di dunia. Jadi pasif, acuh tak acuh dan apathies.
3. Dihinggapi halusinansi-halusinansi dan delusi-delusi yang menakutkan atau yang menimbulkan kepedihan hati,. Adanya penyesalan atas kesalahan atau dosa di masa lampau.
4. Merasa jemu hidup dan putus asa : ingin mati dan melakukan usaha-usaha untuk bunuh diri. Kadang- kadang dibarengi dengan gejala stupor -komplit atau dihinggapi catalepsy ( seluruh badan jadi kaku dsn tidak bias digerakkan atau dibengkokan).Diam saja dalam waktu yang lama , tidak mau bicara serta menolak untuk makan dan minum. Ia menarik diri secara total dari rangsangan-rangsangan sosial.
5. Kesadaranya jadi kabur, biasanya disertai retardasi motorik dan retradasi mental yang mungkin memburuk.
Tingkat atau derajat DEPRESIF
Ciri-ciri umum dari depresi atau melancholia ialah : retardasi motorik dan mental,kemurungan, tidak ada aktivitas sama sekali. Diikuti delusi-delusi hypochondria. Sedang tingkat-tingkat depresi dan cirri-cirinya ialah sebagai berikut.
A . RETARDASI / biasa :
- Ada perasaan murung dan putus asa
- Hilang ambisinya, retardasi mental dan respon-respon motoriknya
- Orientasi dan ingatannya belum banyak terganggu.
B . ACUTE MELANCHOLIA
- Hilang aktivitasnya, mengasingkan diri secara total.
- Dalam status hypochondria, dipenuhi delusi-delusi menyalahkan diri sendiri. Ada rasa berdosa,pikiran-pikiran yang tidak riil,delusi-delusi mersa hina sengsara dan miskin sekali.
C . DEPRESSIVE STUPOR :
- Sama sekali jadi membeku diam mematung , menolak untuk berbicara,makan,atau bergerak.mengasingkan diri secara total dari lingkunagannya.
- Kesadaranya kabur karena banyak dihinggapi delusi-delusi yang campur aduk. Banyak penderita psikhosa ini selalu bergerak dari status depresi/melankholis beralih pada status mania (exited)

Depresi pada Masa Kanak-kanak dan Remaja
Anak-anak dan reamaja dapat mendrita gangguan mood,termasuk gangguan biopolar dan depresi mayor. Seperti orang-orang dewasa yang depresi, anak-anak dan remaja ini memiliki persaan tidak berdaya,pola pikir yang lebih terdistorsi, kecenderungan untuk menyalahkan diri sendiri sehubungan dengan kejadian-kejadian negative,serta self esteem, self confidence, dan persepsi akan kompetesi yang lebih rendah dibandingkan teman-teman sebayanya yang tidak depresi ( lewinshon dkk,1994; kovacs,1996). Namun depresi pada anak-anak dan remaja memiliki ciri yang berbeda , seperti menolak masuk sekolah ,takut akan kematian orangtua ,dan terikat pada orangtua. Masalah akademik ,keluhan fisik, dan bahkan hiperaktivitas dapat bersumber dari depresi yang tidak disadari. Diantara para remaja,agresivitas dan perilaku seksual yang berlebihan juga dapat menjadi tanda adanya depresi.
Satu hal yang harus kita ketahui yaitu bahwa anak-anak atau remaja yang depresi mungkin gagal untuk melebel perasaan mereka sebagai depresi. Mereka mungkin tidak melaporkan perasaan sedih walaupun mereka tampak sedih bagi orang laindan menangis (Goleman,1994). Sebagian dari masalahnya adalah perkembangan kognitifnya. Mereka pada usia tertentu belum menyadari bahwa apa yang mereka alami itu adalah depresi. Lamanya episode depresi mayor pada anak-anak dan remaja kira-kira 11 bulan, tetapi episode individual bias berlangsung sampai 18 bulan pada beberapa kasus (Goleman 1994). Depresi dengan tingkat sedang dapat bertahan sampai beberapa tahun dan amat mempengaruhi prestasi sekolah dan fungsi sosial ( Nolen-Hoeksema& Girgus,1994). Depresi pada remaja diasosiakan dengan meningkatnya resiko terjadinya episode depresi mayor di masa mendatangdan percobaan bunuh diri dimasa dewasa (Weisman,1999). Pada anak-anak yang mengalami depresi memiliki berbagai kekurangan ketrampilan termasuk kreativitasdan akademiknya ( Seroczynski,Cole,&Maxwell, 1997).
Secara keseluruhan,perubahan kognisi pada anak-anak yang depresi meliputi hal-hal berikut :
- Mengharapkan yang terburuk (pesimis)
- Membesar – besarkan konsekuensi dari kejadian-kejadian negative
- Mengasumsikan tanggung jawab pribadi untuk hasil yang negative,walaupun tidak beralasan,
- Secara selektif hanya mempertahankan aspek-aspek negative dari berbagai kejadian.

EPISODE MANIK
Manik dapat diartikan sebagai tingkah lakuberang,kelas, bangis,kasar,tidak terkontrol,yang disertai dengan tindakan motorik yang berlebihan dan perilaku impulsive (chalpin,1995). Dalam beberapa hal perilaku manic berlawanan dengan depresi . Gangguan ini dapat dikatagorikan lagi menjadi episode manik ringan (hipomania) dan episode parah (mania) (Atkinson dkk, 1992)
Pada episode ringan,penderita penuh dengan energi, antusias,dan percaya diri. Dia berbicara terus menerus,berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan lain tanpa memikirkan istirahat yang cukup. Ia juga membuat rencana-rencana besar tanpa diimbangi dengan pelaksanaanya. Perilaku manik dibandingkan dengan orang normal sering kali lebih mengekspresikan kebencian daripada kegembiraan.
Pada episode parah (mania), penderita amat bersemangat dan harus selau aktif. Mereka dapat melangkah bolak-balik, menyanyi ,berteriak atau memukul-mukul dinding selama berjam-jam. Jika orang lain akan mengganggu aktivitasnya, maka ia akan marah dan menjadi ganas. Impuls (termasuk seksual) segera harus diekspresikan dalam bentuk tindakan atau kata-kata. Penderita ini selain mengalami disorientasi , juga sering mengalami delusi.
Simptom-simptom pada saat manis/manik (gembira,exited)
1. Penderitanya jadi sangat aktif, amat ribut dan lari kesana-kemari. Gerakkannya banyak sekali. Banyak berbicara dengan cepat dan ketawa-tawa riang; suka bernyanyi-nyanyi dan mengeluarkan kata-kata atau bahasa yang kotor-kotor. Biasanya pasien amat gelisah.
2. Sangat tidak sabaran dan tidak toleran. Menjadi irritable dan gelisah.
3. Kesadaranya kabur, idenya campur aduk dan khaotis. Dan tidak lagi mengenal larangan dan pantangan-pantangan (inhibition).
4. Ada disorientasi total terhadap ruang,tempat,dan waktu.
5. Emosinya pendek-pendek dan meledak-ledak. Dalam keadaan exited ini pasien sering melakukan kekerasan , membanting-banting dan merusak segala sesuatu yang dapat dijangkaunya. Jadi ribut dan kegila-gilaan.
6. Dikejar-kejar oleh ilusi-ilusi serta halusinasi-halusinasi visual dan aural 55;)juga delusi-delusi person. 55)aural = yang berhubungan dengan penderangan atau telinga.
7. Pada stadium berat, jika pasien mengalami saat manis dia bias melakukan serangan-serangan ,kekerasan dan usaha-usaha untuk membunuh atau bunuh diri.
Tingkat-tingkatan/ derajat manis/manic
a. Tingkat HYPOMANIA ( hypo = kurang; mania = kegilaan)
- Kegelisahan yang berlebihan ,aktif sekali tidak mengenal jemu.
- Bicaranya cepat, gembira dan penuh gairah.
- Sangat irritable,tidak toleran dan tidak sabaran.
b. Tingkat MANIA ACUTE :
- Pikiran dan ide-idenya begitu cepat bergerak atau berganti-ganti,hingga bicaranya tidak jelas dan ketinggalan.
- Hilang kemampua beroriantasi, dan kesadaranya jadi kabur,sering mengalami euphoria.

c. MANIA HYPERACUTE :
- Ada dorongan melakukan kekerasan,suka berkelahi, bersifat destruktif dengan kecapaian yang luar biasa.
- Disorientasi total terhadap waktu,tempat,dan orang.
- Diikuti delirium,halusinasi ; dan hilang insight-nya.



Gangguan Manik- Depresif
Beberapa individu dapat mengalami manik saja,tetapi kebanyakan individu yang mengalami episode manikjuga mengalami saat-saat depresi. Siklus episodenya dapat berganti-gantiantara episode manic dengan episode depresif,serta sering menunjukkan perilaku norma di antara kedua episode tersebut. Gangguan Manik-Deprsif serngkali disebut dengan istilah gangguan bipolar, karena penderita beralih dari satu kutub perasaan ke kutub perasaan lainnya (Atkinson dkk,1992).
PSYKOSA MANIS/MANIK-DEPRESIF.
75% dari jumlah penderitanya adalah wanita. Phikhosa manis depresif ini merupakan kekalutan mental yang serius berbentuk gangguan emosionil yang ekstrim, yaitu terus-menerus bergerak antara gembira-ria tertawa-tawa (elation) sampai dengan rasa depresif sedih putus asa. Penderitanya selalu dihinggapi ketegangan-ketegangan afektif dan agresi yang terhambat-hambat. Impulsnya kuat,tapi pendek dan tidak bias dikontrol atau dikendalikan. Misalnya kacau, ingatanya jadi makin mundur. Pasien jadi sangat egosentris, dan tingkah lakunya kekanak-kanakan.selalu merasa gelisah dan tidak pernah merasa puas.
Sebab-sebab dari timbulnya psikhosa manis/manik- depresif
1. Sebab organic :
a. Gangguan glanduler pada kelenjar-kelenjar thyroid,gonadal,parathyroid.
b. Infeksi-infeksi,trauma atau luka-luka dan keracunan.
c. Type-type jasmani yang picnics 56), mempunyai kecenderungan mendapat gangguan penyakit ini.
2. Sebab sebab herediter :
Banyak pasien yang mempunyai sanak keluarga yangsakit jiwanya atau mempunyai gangguan mental yang serius.
3. Sebab sebab herediter
a. Ada mania mania kompensasi untuk meredusi meredusi pikiran pikiran dan idea idea yang tidak menyenangkan, yang dijadikan cara untuk melupakan kesedihan dan kekecewaan kekecewaan hidup dalam bentuk aktifitas-akyivitas yang ekstrim. Sedang unsur depresinya merupakan reaksi untuk melupakan kegagalan-kegagalannya. Pada umumnya ada rasa-rasa penyesalan. Ada usaha untuk melarikan diri dari kenyataan hidup. Dan muncul lah rasa rasa putus asa.
b. Type-type kepribadian cyclothim atau ekstrovet mempunyai kolerasi dengan gangguan mainis depresif ini.
c. Tidak ada control emosi. Tidak ada integrasi antara rasa-rasa penurut tunduk-patuh dengan tendes-tendes harga diri yang ekstrim.
Prognosa dan penyembuhan :
Ada kemungkinan disembuhkan ; khususnya bila treatment diberikan pada stadium permulaan dari penyakitnya.
Yang penting sekali ialah : usaha-usaha preventif; yaitu mengejar anak-anak dan orang muda untuk mengekspresikan emosinya dengan mekhanisme yang positif, dan menghindari penekanan-penekanan yang berlebih-lebihan terhadap luapan emosinya.



Sumber buku/ daftar pustaka:
1. Buku Psikhologi Abnormal & Pathologi Seks, Dra Kartini Kartono
2. Psikologi Umum 2 Universitas Gunadarma, B.P. Dwi Rianti Hendro Prabowo
3. Psikologi Abnormal (edisi ke lima,jilid 2), Jeffrey S.Nevid, Spenser A.Rathus, Beverly Greene

Penelitian Kepribadian remaja

Kecenderungan gangguan kepribadian pada remaja dan dewasa awal di desa Sedeng Pacitan
Undergraduate Theses from JIPTUMM / 2002-10-28 05:20:00
Oleh : Evi Kristiyarini, Dept. of Psychology
Dibuat : 2000-12-26

Penelitian epidemiologi deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi gangguan kepribadian pada remaja dan dewasa awal. Mengingat gangguan kepribadian memiliki jumlah terbanyak sekitar 5% dari hitungan secara kasar tafsiran jumlah penduduk gangguan jiwa. Gangguan kepribadian adalah salah satu bentuk abnormal dan merupakan pola perilaku yang maladaptif yang berlangsung lama dan menetap dalam pengalaman diri pribadi dan perilaku menyimpang dengan ditandai adanya harapan besar terhadap kebudayaan dan kebiasaan buruk dan tidak fleksibel dan biasanya terjadi pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa. Hal ini disebabkan pada usia ini masalah-masalah kepribadian sering bermunculan begitu luas dan komplek. Ditinjau dari sudut epidemiologi, upaya mengukur frekuensi masalah kesehatan masyarakat dinamakan prevalensi. Prevalensi merupakan gambaran tentang frekuensi penderita ( dalam hal ini gangguan kepribadian ) yang lama atau yang baru yang ditemukan dalam jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu.
Sampel yang digunakan adalah remaja dan dewasa awal di desa Sedeng Pacitan yang berusia 18-25 tahun baik itu laki-laki dan perempuan yang berjumlah 152 orang. Metode pengumpulan datanya adalah menggunakan tes woodworth yang berjumlah 75 item dengan delapan aspek yang diukur. Sedangkan metode analisisnya dengan menggunakan perhitungan prevalensi
Dari hasil penelitian dengan menggunakan tes woodworth prevalensi gangguan kepribadian, dapat di rinci menurut delapan aspek yaitu gangguan kepribadian obsesif kompulsif sebanyak 32 orang (21.05%), gangguan kepribadian shizoid sebanyak 26 orang (17.10%), gangguan kepribadian paranoid sebanyak 27 orang (17.76%), gangguan kepribadian ambang sebanyak 22 orang (14.4%), gangguan kepribadian anti sosial sebanyak 29 orang (19.07%) dan gangguan lain seperti kondisi emosional sebanyak 37 orang (24.34%),depresi sebanyak 35 orang (23.02%) dan impulsif sebanyak 28 orang (18.42%).Melihat tingginya prevalensi gangguan kepribadian maka dapat disimpulkan bahwa status kesehatan masyarakat khususnya remaja dan dewasa awal di desa Sedeng Pacitan menunjukan pada tingkat rendah.
Deskripsi Alternatif :

Penelitian epidemiologi deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi gangguan kepribadian pada remaja dan dewasa awal. Mengingat gangguan kepribadian memiliki jumlah terbanyak sekitar 5% dari hitungan secara kasar tafsiran jumlah penduduk gangguan jiwa. Gangguan kepribadian adalah salah satu bentuk abnormal dan merupakan pola perilaku yang maladaptif yang berlangsung lama dan menetap dalam pengalaman diri pribadi dan perilaku menyimpang dengan ditandai adanya harapan besar terhadap kebudayaan dan kebiasaan buruk dan tidak fleksibel dan biasanya terjadi pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa. Hal ini disebabkan pada usia ini masalah-masalah kepribadian sering bermunculan begitu luas dan komplek. Ditinjau dari sudut epidemiologi, upaya mengukur frekuensi masalah kesehatan masyarakat dinamakan prevalensi. Prevalensi merupakan gambaran tentang frekuensi penderita ( dalam hal ini gangguan kepribadian ) yang lama atau yang baru yang ditemukan dalam jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu. Sampel yang digunakan adalah remaja dan dewasa awal di desa Sedeng Pacitan yang berusia 18-25 tahun baik itu laki-laki dan perempuan yang berjumlah 152 orang. Metode pengumpulan datanya adalah menggunakan tes woodworth yang berjumlah 75 item dengan delapan aspek yang diukur. Sedangkan metode analisisnya dengan menggunakan perhitungan prevalensi. Dari hasil penelitian dengan menggunakan tes woodworth prevalensi gangguan kepribadian, dapat di rinci menurut delapan aspek yaitu gangguan kepribadian obsesif kompulsif sebanyak 32 orang (21.05%), gangguan kepribadian shizoid sebanyak 26 orang (17.10%), gangguan kepribadian paranoid sebanyak 27 orang (17.76%), gangguan kepribadian ambang sebanyak 22 orang (14.4%), gangguan kepribadian anti sosial sebanyak 29 orang (19.07%) dan gangguan lain seperti kondisi emosional sebanyak 37 orang (24.34%),depresi sebanyak 35 orang (23.02%) dan impulsif sebanyak 28 orang (18.42%). tingginya prevalensi gangguan kepribadian maka dapat disimpulkan bahwa status kesehatan masyarakat khususnya remaja dan dewasa awal di desa Sedeng Pacitan menunjukan pada tingkat rendah.

can't take my eyes off of you

Lauryn Hill - Can'T Take My Eyes Off Of You

You're just too good to be true.
Can't take my eyes off of you.
You'd be like heaven to touch.
I wanna hold you so much.
At long last love has arrived.
And I thank God I'm alive.
You're just too good to be true.
Can't take my eyes off of you.

Pardon the way that I stare.
There's nothing else to compare.
The sight of you leaves me weak.
There are no words left to speak.
But if you feel like I feel.
Please let me know that it's real.
You're just too good to be true.
Can't take my eyes off of you.

I need you baby, and if it's quite all right,
I need you baby to warm a lonely night.
I love you baby.
Trust in me when I say: OK
Oh pretty baby, don't bring me down
I pray.
Oh pretty baby, now that I found you, stay.
And let me love you, oh baby let me love you, oh baby....

You're just too good to be true.
Can't take my eyes off of you.
You'd be like heaven to touch.
I wanna hold you so much.
At long last love has arrived.
And I thank God I'm alive.
You're just too good to be true.
Can't take my eyes off of you.

I need you baby, and if it's quite all right,
I need you baby to warm a lonely night.
I love you baby.
Trust in me when I say: It's OK
Oh pretty baby, don't bring me down
I pray.
Oh pretty baby, now that I found you, stay.
And let me love you, oh baby let me love you, oh baby....

I need you baby, and if it's quite all right,
I need you baby to warm a lonely night.
I love you baby.
Trust in me when I say: OK
Oh pretty baby, don't bring me down
I pray.
Oh pretty baby, now that I found you, stay.
And let me love you, oh baby let me love you, oh baby....

Jumat, 13 November 2009

penelitian homeschooling

Penelitian Homeschooling, Benarkah Mencerminkan Kondisi Keluarga Homeschooling Yang Sebenarnya?


Seberapa pentingkah hasil penelitian homeschooling bagi pelaku homeschooling? Jawabannya: tidak penting. Inilah uraian saya yang dihubungkan dengan sifat dasar dari homeschooling itu sendiri. Homeschooling adalah sebuah sistem pendidikan yang bersifat individual. Individual bagi anak, orangtua, dan keluarga. Oleh karenanya keluarga homeschooling tidak bisa digeneralisasi.

Penelitian homeschooling, terutama yang bersifat kuantitatif, bersifat generalisasi. Data berupa angka yang diperoleh dianggap berlaku untuk semua keluarga homeschooling. Meskipun di laporan penelitian dituliskan secara eksplisit bahwa ada perkecualian dari skor yang minimal, namun apa yang disimpulkan dari mulut ke mulut atau penulisan lain di luar laporan tersebut akan dilakukan generalisasi data.

Padahal, keluarga homeschooling dalam pelaksanaan homeschoolingnya, sangat bersiftat individual. Baik metode, kurikulum, materi pelajaran, cara pengajaran, waktu belajar, apa yang menjadi keutamaan materi, sampai kepribadian anak dan kepribadian orangtua yang menjadi pengajarnya. Semua ini menghasilkan hasil yang sifatnya individual pula, tidak bisa digeneralisasi dengan keluarga homeschooling yang lain.

Jadi, jika ada pemaparan mengenai hasil penelitian kuantitatif, itu bukanlah hal yang benar-benar mencerminkan situasi keluarga homeschooling yang sebenarnya. Lalu bagaimana hasil penelitian yang bisa mencerminkan kondisi keluarga homeschooling?

1. Penelitian yang menggambarkan pemetaan geografis-ekonomis, misalnya tentang kondisi ekonomi keluarga homeschooling, atau sebaran geografis keluarga homeschooling.

2. Penelitian kualitatif yang bersifat pemaparan mengenai kegiatan homeschooling dan pengaruhnya pada anak di satu keluarga homeschooling.

Diluar kedua jenis penelitian tersebut, hasilnya tidak seluruhnya mencerminkan kondisi keluarga homeschooling yang sangat individual.

Catatan buat keluarga homeschooling yang baru menerapkan homeschooling bagi anaknya, janganlah menjadikan hasil penelitian sebagai target yang harus dicapai atau parameter keberhasilan homeschooling, sebab homeschooling bersifat individual, sesuai dengan kondisi masing-masing anak, tidak bisa menerapkan target anak lain pada anak kita.

Begitu juga kelemahan homeschooling yang didapat dari penelitian, belum tentu itu menjadi kelemahan anak kita. Oleh karena itu berhati-hatilah membaca hasil penelitian, jangan terperangkap oleh kesimpulan yang dibuat peneliti tersebut. Anak memiliki kepribadiannya masing-masing. Tidak ada satupun orang yang bisa menjelaskan kepribadian anak dengan lebih baik daripada orangtua sendiri. Orangtua yang mencintai dan dekat dengan anak-anaknya.

Senin, 09 November 2009

TIPS MENJAGA RAMBUT DENGAN UNSUR NABATI

TIPS TIPS MENJAGA RAMBUT DENGAN UNSUR NABATI

Banyak bahan alami yang yang dapat dipakai untuk memperindah rambut khususnya bagi perempuan.

1. Telur Ayam untuk menebalkan rambut
Kocok dua butir telur, oles sebagai masker rambut. Diamkan 20 menit lalu bilas dengan air sampai bersih.

2. Alpukat untuk menebalkan rambut
Haluskan satu buah alpukat,campur dengan 1 se3ndok makan jus lemon,1 sdt garam dan 1 sendok teh lidah buaya. pakai campuran itu untuk creambath.
Diamkan 30 menit baru bilas dengan menggunakan air sampai bersih.

3. Kacang hijau untuk menebalkan rambut.
Hancurkan segenggam kecambah kacang hijau samapi lunak. Campur sedikit air lalu gosokkan ke kulit kepala. Diamkan hingga 20 menit lalu bilas sampai bersih.

4. Mengkudu untuk mencegah kerontokan dan menghaluskan rambut
Blender buah mengkudu yang sudah matang, campur dengan kuning telur, aduk rata sampai berupa masker,lalu oles pada rambut. Diamkan selama 10 menit lalu bilas hingga bersih.

5. Minyak zaitun untuk menghitamkan rambut
Campur minyak zaitun dengan shampoo yang biasa kamu pakai.

6. Strawberry untuk melembutkan dan membuat rambut berkilau
Hancurkan 8 buah strawberry, campur dengan 1 sendok makan mayonaise. Oleskan ke rambut dan diamkan selama 30 menit. Bilas hingga bersih lalu biarkan rambut mengering secara alami.

Minggu, 08 November 2009

JUJUR

Ngomongin masalah kejujuran, ternyata gw baru sadar kalo buat jujur itu susah yah.. Dimana saat lo ingin mengatakan sesuatu hal jujur akan diri lo itu ternyata ada gejolak batin yang luar biasa, maksudnya di saat lo mau jujur akan suatu hal lo harus memikirkan apa konsekuensi yang akan lo terima setelah lo mengatakan hal itu, Contoh kasus sodara gw aja yah gw tulis disini..
jadi gw punya sepupu cewe,yaa kita sebut aja si A..

Nah suatu saat dia pernah cerita sama gw kalau dia udah punya pacar dan udah lama juga dia jadian sama cowonya, tapi selama mereka pacaran supupu gw itu masih nyimpen rasa penasaranya sama seoarang cowo yag dia suka dulu tapi sampe sekarang dia ngga tau apakah cintanya itu bertepuksebelah tangan atau ngga, dia cerita kalo dia ngerasa selama dia punya rasa penasaran atas cowo itu sama aja dia ngebagi rasa cinta atau sayangnya dia itu buat 2 orang satu buat pacarnya dan 1 buat si cowo masa lalunya itu.

Sampe akhirnya dia memutuskan untuk jujur ttg masalah ini sama pacarnya sendiri,gw sebagai sepupu bisa ngersain gimana rasa galaunya dia buat ngmg masalah itu sama pacarnnya,dan dia juga harus menyiapkan dirinya untuk menirima konsekuensi yang ada, bisa aja kan setelah dia ngomong sama pacarnya,pacarnya minta putus atua malah ngasih kesempatan buat sepupu gw nyari jawaban penasarannnya dia..

Kita ngga akan pernah tau hasilnya gimana kalo blom dicoba,sampe akhirnya sepupu gw dengan beraninya dia bilang sama pacarnya untuk ngmgin masalahnya dia selama ini.. yuup dan hasil yang gw prediksiin bener, cowonya seepupu gw minta PUTUS. kasian ade gw, gw tau maksud jujurnya dia baik tapi ternyata ngga semua orang menganggap kalo hal yg jujur itu lebih baik dr pada bohong,yaa kita ngga bisa maksain perasaan pacarnya sepupu gw juga siih.. yaah tapi sayang aja..

Setelah dia memutuskan untuk ngmg sama pacarnya dan cari tau jawaban penasaranya dia itu akhirnya dia mulai coba deketin lagi si cowo masa lalunya itu dan udah jatoh tertimpa tangga pula ade seppupu gw itu, ternyata cowo itu ngga ada perasaan sama ade gw,hiks.. kalo gw jadi sepupu gw itu ngga tau deh gw gimana sekarang.. tapi pas gw tanya gimana perasaan dia dia cuma jawab dengan santainya " gpp ko ka aku udah siap dengan semua keputusan yg aku ambil dan semua konsekuensinya,karna saat aku memutuskan untuk jujur aku udh harus siap dengan hasil yg seburuk"nya tapi paling ngga aku lega karna aku udah bisa jujur sama perasaan aku sendiri dan akhirnya bisa tau apa jawaban yg selama ini aku cari walaupun pada akhirnya aku kehilangan 2 cowo yang aku sayang" GOD.. gilaa two tumbs up bgt buat ade sepupu gw dia bisa setegar itu, dan dari sini lah gw bisa belajar kalo ternyata buat jujur ngga segampang apa yg kita bayangkan,dan gw belajar untuk bisa menghargai kejujuran walaupun itu manyakitkan buat kita atau orang lain.. jadi buat lo semua cobalah buat jujur hal sekecil apapun itu,karna itu akan lebih baik daripada lo bohong dan nyiksa diri lo dengan perasaan ngga enak,dan inget kata pepatah sepandai" orang nyembunyiin bangkai lama lama pasti akan kecium juga baunya,hehe..

good luck :)