Kamis, 10 Desember 2009

Gangguan Afektif Psikologis

D. GANGGUAN AFEKTIF
Gangguan afektif merupakan gangguan pada afeksi ( emosi) atau mood (suasana hati) seseorang.Penderita gangguan ini dapat mengalami depresi atau manik ( kegirangan yang tidak wajar) atau dapat bergantian ntara manic dan depresif (Atkinson dkk,1992)
1. DEPRESIF
Setiap orang hampir pernah mengalami depresi pada saat tertentu, seperti misalnya sedih,lesu,tidak minat pada aktivitas apapun meski menyenangkan. Situasi yang menjadi penyebab utama depresi adalah kegagalan disekolah ditempat kerja, atau kegagalan dalam hal cinta. Depresi dianggap abnormal ketika depresi tersebut di luar kewajaran dan berlanjut sampai saat dimana kebanyakan orang sudah dapat pulih kembali (Atkinson dkk, 1992)
Depresi pada orang normal dapat diartikan sebagai keadaan murung (sedih,patah hati,dan patah semangat) yang ditandai dengan perasaan tidak puas,menurunya aktifitas,dan pesimisme di dalam menghadapi masa datang. Sedangkan, depresi secara abnormal dapat diartikan sebagai ketidakmauan yang ekstrim untuk merespon stimulus dan disertai menurunya nilai diri,ketidakmampuan,delusi, dan putus asa. ( chaplin,1995)
Penderita depresi tidak mampu mengambil keputusan untuk memulai suatu kegiatan atau memusatkan perhatianya kepada sesuatu yang menarik. Dalam taraf yang ekstrim,penderita dapat disertai adanya kecemasan dan bisa jadi mencoba bunuh diri (Atkinson dkk,1992)
Simptom pada saat DEPRESIF :
1. Si penderita jadi melankolis,depresif sangat sedih, banyak menangis, dihinggapi ketakutan dan kegeliasahan.
2. Perasaanya : tidak pernah merasa puas . merasa tidak berguna dan disia-siakan hidupnya, merasa sebatang kara di dunia. Jadi pasif, acuh tak acuh dan apathies.
3. Dihinggapi halusinansi-halusinansi dan delusi-delusi yang menakutkan atau yang menimbulkan kepedihan hati,. Adanya penyesalan atas kesalahan atau dosa di masa lampau.
4. Merasa jemu hidup dan putus asa : ingin mati dan melakukan usaha-usaha untuk bunuh diri. Kadang- kadang dibarengi dengan gejala stupor -komplit atau dihinggapi catalepsy ( seluruh badan jadi kaku dsn tidak bias digerakkan atau dibengkokan).Diam saja dalam waktu yang lama , tidak mau bicara serta menolak untuk makan dan minum. Ia menarik diri secara total dari rangsangan-rangsangan sosial.
5. Kesadaranya jadi kabur, biasanya disertai retardasi motorik dan retradasi mental yang mungkin memburuk.
Tingkat atau derajat DEPRESIF
Ciri-ciri umum dari depresi atau melancholia ialah : retardasi motorik dan mental,kemurungan, tidak ada aktivitas sama sekali. Diikuti delusi-delusi hypochondria. Sedang tingkat-tingkat depresi dan cirri-cirinya ialah sebagai berikut.
A . RETARDASI / biasa :
- Ada perasaan murung dan putus asa
- Hilang ambisinya, retardasi mental dan respon-respon motoriknya
- Orientasi dan ingatannya belum banyak terganggu.
B . ACUTE MELANCHOLIA
- Hilang aktivitasnya, mengasingkan diri secara total.
- Dalam status hypochondria, dipenuhi delusi-delusi menyalahkan diri sendiri. Ada rasa berdosa,pikiran-pikiran yang tidak riil,delusi-delusi mersa hina sengsara dan miskin sekali.
C . DEPRESSIVE STUPOR :
- Sama sekali jadi membeku diam mematung , menolak untuk berbicara,makan,atau bergerak.mengasingkan diri secara total dari lingkunagannya.
- Kesadaranya kabur karena banyak dihinggapi delusi-delusi yang campur aduk. Banyak penderita psikhosa ini selalu bergerak dari status depresi/melankholis beralih pada status mania (exited)

Depresi pada Masa Kanak-kanak dan Remaja
Anak-anak dan reamaja dapat mendrita gangguan mood,termasuk gangguan biopolar dan depresi mayor. Seperti orang-orang dewasa yang depresi, anak-anak dan remaja ini memiliki persaan tidak berdaya,pola pikir yang lebih terdistorsi, kecenderungan untuk menyalahkan diri sendiri sehubungan dengan kejadian-kejadian negative,serta self esteem, self confidence, dan persepsi akan kompetesi yang lebih rendah dibandingkan teman-teman sebayanya yang tidak depresi ( lewinshon dkk,1994; kovacs,1996). Namun depresi pada anak-anak dan remaja memiliki ciri yang berbeda , seperti menolak masuk sekolah ,takut akan kematian orangtua ,dan terikat pada orangtua. Masalah akademik ,keluhan fisik, dan bahkan hiperaktivitas dapat bersumber dari depresi yang tidak disadari. Diantara para remaja,agresivitas dan perilaku seksual yang berlebihan juga dapat menjadi tanda adanya depresi.
Satu hal yang harus kita ketahui yaitu bahwa anak-anak atau remaja yang depresi mungkin gagal untuk melebel perasaan mereka sebagai depresi. Mereka mungkin tidak melaporkan perasaan sedih walaupun mereka tampak sedih bagi orang laindan menangis (Goleman,1994). Sebagian dari masalahnya adalah perkembangan kognitifnya. Mereka pada usia tertentu belum menyadari bahwa apa yang mereka alami itu adalah depresi. Lamanya episode depresi mayor pada anak-anak dan remaja kira-kira 11 bulan, tetapi episode individual bias berlangsung sampai 18 bulan pada beberapa kasus (Goleman 1994). Depresi dengan tingkat sedang dapat bertahan sampai beberapa tahun dan amat mempengaruhi prestasi sekolah dan fungsi sosial ( Nolen-Hoeksema& Girgus,1994). Depresi pada remaja diasosiakan dengan meningkatnya resiko terjadinya episode depresi mayor di masa mendatangdan percobaan bunuh diri dimasa dewasa (Weisman,1999). Pada anak-anak yang mengalami depresi memiliki berbagai kekurangan ketrampilan termasuk kreativitasdan akademiknya ( Seroczynski,Cole,&Maxwell, 1997).
Secara keseluruhan,perubahan kognisi pada anak-anak yang depresi meliputi hal-hal berikut :
- Mengharapkan yang terburuk (pesimis)
- Membesar – besarkan konsekuensi dari kejadian-kejadian negative
- Mengasumsikan tanggung jawab pribadi untuk hasil yang negative,walaupun tidak beralasan,
- Secara selektif hanya mempertahankan aspek-aspek negative dari berbagai kejadian.

EPISODE MANIK
Manik dapat diartikan sebagai tingkah lakuberang,kelas, bangis,kasar,tidak terkontrol,yang disertai dengan tindakan motorik yang berlebihan dan perilaku impulsive (chalpin,1995). Dalam beberapa hal perilaku manic berlawanan dengan depresi . Gangguan ini dapat dikatagorikan lagi menjadi episode manik ringan (hipomania) dan episode parah (mania) (Atkinson dkk, 1992)
Pada episode ringan,penderita penuh dengan energi, antusias,dan percaya diri. Dia berbicara terus menerus,berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan lain tanpa memikirkan istirahat yang cukup. Ia juga membuat rencana-rencana besar tanpa diimbangi dengan pelaksanaanya. Perilaku manik dibandingkan dengan orang normal sering kali lebih mengekspresikan kebencian daripada kegembiraan.
Pada episode parah (mania), penderita amat bersemangat dan harus selau aktif. Mereka dapat melangkah bolak-balik, menyanyi ,berteriak atau memukul-mukul dinding selama berjam-jam. Jika orang lain akan mengganggu aktivitasnya, maka ia akan marah dan menjadi ganas. Impuls (termasuk seksual) segera harus diekspresikan dalam bentuk tindakan atau kata-kata. Penderita ini selain mengalami disorientasi , juga sering mengalami delusi.
Simptom-simptom pada saat manis/manik (gembira,exited)
1. Penderitanya jadi sangat aktif, amat ribut dan lari kesana-kemari. Gerakkannya banyak sekali. Banyak berbicara dengan cepat dan ketawa-tawa riang; suka bernyanyi-nyanyi dan mengeluarkan kata-kata atau bahasa yang kotor-kotor. Biasanya pasien amat gelisah.
2. Sangat tidak sabaran dan tidak toleran. Menjadi irritable dan gelisah.
3. Kesadaranya kabur, idenya campur aduk dan khaotis. Dan tidak lagi mengenal larangan dan pantangan-pantangan (inhibition).
4. Ada disorientasi total terhadap ruang,tempat,dan waktu.
5. Emosinya pendek-pendek dan meledak-ledak. Dalam keadaan exited ini pasien sering melakukan kekerasan , membanting-banting dan merusak segala sesuatu yang dapat dijangkaunya. Jadi ribut dan kegila-gilaan.
6. Dikejar-kejar oleh ilusi-ilusi serta halusinasi-halusinasi visual dan aural 55;)juga delusi-delusi person. 55)aural = yang berhubungan dengan penderangan atau telinga.
7. Pada stadium berat, jika pasien mengalami saat manis dia bias melakukan serangan-serangan ,kekerasan dan usaha-usaha untuk membunuh atau bunuh diri.
Tingkat-tingkatan/ derajat manis/manic
a. Tingkat HYPOMANIA ( hypo = kurang; mania = kegilaan)
- Kegelisahan yang berlebihan ,aktif sekali tidak mengenal jemu.
- Bicaranya cepat, gembira dan penuh gairah.
- Sangat irritable,tidak toleran dan tidak sabaran.
b. Tingkat MANIA ACUTE :
- Pikiran dan ide-idenya begitu cepat bergerak atau berganti-ganti,hingga bicaranya tidak jelas dan ketinggalan.
- Hilang kemampua beroriantasi, dan kesadaranya jadi kabur,sering mengalami euphoria.

c. MANIA HYPERACUTE :
- Ada dorongan melakukan kekerasan,suka berkelahi, bersifat destruktif dengan kecapaian yang luar biasa.
- Disorientasi total terhadap waktu,tempat,dan orang.
- Diikuti delirium,halusinasi ; dan hilang insight-nya.



Gangguan Manik- Depresif
Beberapa individu dapat mengalami manik saja,tetapi kebanyakan individu yang mengalami episode manikjuga mengalami saat-saat depresi. Siklus episodenya dapat berganti-gantiantara episode manic dengan episode depresif,serta sering menunjukkan perilaku norma di antara kedua episode tersebut. Gangguan Manik-Deprsif serngkali disebut dengan istilah gangguan bipolar, karena penderita beralih dari satu kutub perasaan ke kutub perasaan lainnya (Atkinson dkk,1992).
PSYKOSA MANIS/MANIK-DEPRESIF.
75% dari jumlah penderitanya adalah wanita. Phikhosa manis depresif ini merupakan kekalutan mental yang serius berbentuk gangguan emosionil yang ekstrim, yaitu terus-menerus bergerak antara gembira-ria tertawa-tawa (elation) sampai dengan rasa depresif sedih putus asa. Penderitanya selalu dihinggapi ketegangan-ketegangan afektif dan agresi yang terhambat-hambat. Impulsnya kuat,tapi pendek dan tidak bias dikontrol atau dikendalikan. Misalnya kacau, ingatanya jadi makin mundur. Pasien jadi sangat egosentris, dan tingkah lakunya kekanak-kanakan.selalu merasa gelisah dan tidak pernah merasa puas.
Sebab-sebab dari timbulnya psikhosa manis/manik- depresif
1. Sebab organic :
a. Gangguan glanduler pada kelenjar-kelenjar thyroid,gonadal,parathyroid.
b. Infeksi-infeksi,trauma atau luka-luka dan keracunan.
c. Type-type jasmani yang picnics 56), mempunyai kecenderungan mendapat gangguan penyakit ini.
2. Sebab sebab herediter :
Banyak pasien yang mempunyai sanak keluarga yangsakit jiwanya atau mempunyai gangguan mental yang serius.
3. Sebab sebab herediter
a. Ada mania mania kompensasi untuk meredusi meredusi pikiran pikiran dan idea idea yang tidak menyenangkan, yang dijadikan cara untuk melupakan kesedihan dan kekecewaan kekecewaan hidup dalam bentuk aktifitas-akyivitas yang ekstrim. Sedang unsur depresinya merupakan reaksi untuk melupakan kegagalan-kegagalannya. Pada umumnya ada rasa-rasa penyesalan. Ada usaha untuk melarikan diri dari kenyataan hidup. Dan muncul lah rasa rasa putus asa.
b. Type-type kepribadian cyclothim atau ekstrovet mempunyai kolerasi dengan gangguan mainis depresif ini.
c. Tidak ada control emosi. Tidak ada integrasi antara rasa-rasa penurut tunduk-patuh dengan tendes-tendes harga diri yang ekstrim.
Prognosa dan penyembuhan :
Ada kemungkinan disembuhkan ; khususnya bila treatment diberikan pada stadium permulaan dari penyakitnya.
Yang penting sekali ialah : usaha-usaha preventif; yaitu mengejar anak-anak dan orang muda untuk mengekspresikan emosinya dengan mekhanisme yang positif, dan menghindari penekanan-penekanan yang berlebih-lebihan terhadap luapan emosinya.



Sumber buku/ daftar pustaka:
1. Buku Psikhologi Abnormal & Pathologi Seks, Dra Kartini Kartono
2. Psikologi Umum 2 Universitas Gunadarma, B.P. Dwi Rianti Hendro Prabowo
3. Psikologi Abnormal (edisi ke lima,jilid 2), Jeffrey S.Nevid, Spenser A.Rathus, Beverly Greene

Tidak ada komentar:

Posting Komentar