Sabtu, 01 Mei 2010

Apakah Anak Anda Tergolong Anak Berkebutuhan Khusus?

Apakah Anak Anda Tergolong Anak Berkebutuhan Khusus?

Definisi anak dengan kebutuhan khusus

Anak dengan kebutuhan khusus (special needs children) dapat diartikan secara simpel sebagai anak yang lambat (slow) atau mangalami gangguan (retarded) yang tidak akan pernah berhasil di sekolah sebagaimana anak-anak pada umumnya. Banyak istilah yang dipergunakan sebagai variasi dari kebutuhan khusus, seperti disability, impairment, dan Handicap. Menurut World Health Organization (WHO), definisi masing-masing istilah adalah sebagai berikut:

1.Disability : keterbatasan atau kurangnya kemampuan (yang dihasilkan dari impairment) untuk menampilkan aktivitas sesuai dengan aturannya atau masih dalam batas normal, biasanya digunakan dalam level individu.

2.Impairment: kehilangan atau ketidaknormalan dalam hal psikologis, atau struktur anatomi atau fungsinya, biasanya digunakan pada level organ.

3.Handicap : Ketidak beruntungan individu yang dihasilkan dari impairment atau disability yang membatasi atau menghambat pemenuhan peran yang normal pada individu.

Learning Difficulties

Learning Difficulties adalah kelainan pada satu atau beberapa proses dasar psikologis dalam pemahaman atau penggunaan bahasa, ucapan atau tertulis, yang berdampak pada kemampuannya untuk mendengar, berpikir, bicara, membaca, menulis, mengeja, atau perhitungan matematika. Istilah ini juga meliputi kondisi seperti hambatan persepsi, cacat otak, disleksia, dan developmental aphasia. Istilah ini tidak meliputi anak-anak yang memiliki masalah dalam belajar sebagai pengaruh gangguan penglihatan, pendengaran, atau motorik, retardasi mental, atau gangguan emosi, atau lingkungan, kultur, atau kekurangan ekonomi (US Office of Education, 1977,p. 65 083 dalam Ashman&Elkins, 1994). Anak dengan kesulitan belajar ini adalah anak yang tidak berprestasi di satu atau beberapa area akademis di sekolah jika dibandingkan dengan peernya. Karakteristik lain dari kesulitan belajar adalah masalah dalam hal perkembangan social dan emosional. Konsep diri akademis yang rendah, learned helplessness, pengharapan yang rendah, kegagalan mempersepsi sukses dan gagal merupakan sifat –sifat yang menggambarkan kondisi afektif dari siswa dengan kesulitan belajar.

Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsep diri mereka adalah dengan pendekatan behavioral, pelatihan atribusi, dan pelatihan ketrampilan social. Untuk menyediakan dukungan tambahan bagi anak kesulitan belajar, digunakan volunteer yang ditunjuk orangtua untuk membantu anak diluar sekolah. Untuk menangani anak seperti ini dibutuhkan intervensi ‘joint-site’ antara keluarga, dan sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar