Sabtu, 01 Mei 2010

ANOREXIA NERVOSA

Anoreksia nervosa diartikan sebagai sebagai suatu gangguan makan yang terutama menyerang wanita muda dan ditandai oleh penurunan berat badan yang ekstrim dan disengaja oleh diri sendiri.

Anoreksia dibedakan oleh adanya penurunan berat badan yang ekstrim dan disebabkan oleh sendiri. Berdasarkan standar yang dibuat oelh American Psychiatric Association (1987), individu digolongkan sebagai anokresia bila; memiliki berat badan sekurangnya 15 persen kurang dari berat badan minimum normalnya. Fakta menunjukkan bahwa penderita anoreksi memiliki berat badan 50 persen berat badan normalnya.

Wanita dapat di diagnosis sebagai penderita anoreksia selain terjadi penurunan berat badan juga berhentinya menstruasi. Penurun berat badan juga menimbulkan efek berbahaya, disamping kurus, rentan terhadap infeksi, dan gejala kurang gizi lainnya. Pada kasus ekstrim anoreksi juga dapat mengakibatkan kematian, Bruch (1973) menggambarkan sebagai, "pengejaran tanpa lelah kekurusan tubuh dengan menciptakan kelaparan diri sendiri bahkan sampai pada kematian."

Anoreksi terjadi 20 kali pada wanita dibandingkan pada pria, terutama wanita muda dalam usia belasan tahun sampai tigapuluhan. Selain itu, sebagian besar penderita anoreksi adalah berkulit putih dan dari kelas menengah sampai atas. Biasanya, penderita anoreksi sepenuhnya terfokus pada makanan, dengan cermat menghitung jumlah kalori sesuatu yang mungkin dikonsumsinya. Kadang-kadang kekuatiran ini mencapai titik obsesi, seperti yang diungkapkan oleh seorang pasien kepada dokternya, " sudah tentu saya sarapan pagi, saya makan ucapan selamat pagi saya" atau penderita lainnya mengatakan, "Saya tidak mau menjilat prangko surat —tak ada yang tahu berapa jumlah kalorinya" (Bruch, 1973). Obsesi dengan makanan dan kemungkinan peningkatan jumlah berat badan menyebabkan sebagian besar penderita anoreksi menjadi "olahragawan" kompulsif, kadang-kadang berolahraga berlebihan selama beberapa jam setiap harinya.

Penderita anoreksi tipikal menyangkal adanya masalah dan menolak untuk meningatkan berat badannya. Faktanya, penderita anoreksia seringkali mengakui bahwa dirinya tampak terlalu gemuk. Hal ini menyatakan bahwa penderita anoreksia mungkin mengalami distorsi citra tubuhnya sendiri, dengan memandang dirinya lebih berat dari sesungguhnya.

Fallon & Rozin (1985) mengatakan bahwa wanita usia perguruan tinggi secara keliru menganggap bahwa pria usia perguruan tinggi tertarik dengan wanita yang sangat kurus, singkatnya wanita usia perguruan tinggi, tetapi bukan pria, tidak puas dengan berat badan sekarang sehingga menyebabkan mereka diet dan mungkin menjadi penderita anoreksia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar