Rabu, 31 Maret 2010

Penyebab-penyebab Autisme

Hingga kini, belum terdeteksi faktor tunggal yang menjadi penyebab timbulnya gangguan autisme (Tanpa Nama, 2006). Namun demikian, terdapat beberapa teori yang dimungkinkan menjadi penyebab timbulnya autisme, yaitu sebagai berikut:

a.Teori Psikososial

Beberapa ahli seperti Kanner dan Bettelhem menganggap autisme sebagai akibat hubungan yang dingin atau tidak akrab antara orang tua (terutama ibu) dengan anak. Dengan demikian dikatakan bahwa orang tua atau pengasuh yang emosional, kaku, obsesif, tidak hangat bahkan dingin, dapat menyebabkan anak asuhnya menjadi autistik.

b.Teori Biologis

1)Faktor genetik, dimana keluarga yang terdapat anak autisme memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan populasi keluarga normal.
2)Prenatal, natal dan postnatal, yaitu pendarahan pada masa kehamilan awal, obat-obatan, tangis bayi terlambat, gangguan pernapasan dan anemia.
3)Neuro anatomi, yaitu gangguan atau disfungsi pada sel-sel otak selama dalam kandungan yang mungkin disebabkan terjadinya gangguan oksigenasi, perdarahan atau infeksi.
4)Struktur dan biokimiawi, yaitu kelainan pada cerebellum dengan sel-sel purkinje yang jumlahnya terlalu sedikit, padahal sel-sel purkinje mempunyai kandungan serotonin yang tinggi.
Demikian juga kemungkinan tingginya kandungan dapomin atau opioid dalam darah.

c.Keracunan Logam Berat Keracunan logam berat umumnya terjadi pada anak yang tinggal di dekat tambang batu bara dan sebagainya.

d.Gangguan Pencernaan, Pendengaran dan Penglihatan Berdasarkan data yang ada, 60% anak autis mempunyai sistem pencernaan kurang sempurna dan kemungkinan timbulnya gejala autistik disebabkan karena adanya gangguan dalam pendengaran dan penglihatan.

Sufehmi (2006) juga menyebutkan beberapa hal yang dicurigai berpotensi menyebabkan anak menderita autisme, yaitu sebagai berikut:

a.Vaksin yang mengandung thimerosal Thimerosal adalah zat pengawet yang digunakan pada berbagai vaksin. Karena banyaknya kritikan, kini banyak negara maju yang memproduksi vaksin tanpa menggunakan thimerosal

b.Televisi Semakin maju suatu negara, biasanya interaksi antara orang tua-anak semakin berkurang karena berbagai hal. Sebagai kompensasinya, seringkali TV digunakan sebagai penghibur anak. Ternyata terdapat kemungkinan bahwa TV bisa menjadi penyebab autisme pada anak, terutama yang menjadi jarang bersosialisasi karenanya.

c.Makanan Berbagai zat kimia yang terdapat pada makanan modern (misalnya pengawet, pewarna dan lain-lain) dicurigai menjadi penyebab autisme pada beberapa kasus. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Dr. Feingold yang melakukan terapi diet terhadap beberapa pasiennya yang menderita autis. Ketika zat-zat kimia tersebut dihilangkan dari makanan para penderita autisme, banyak yang mengalami peningkatan situasi secara drastis.

d.Radiasi pada janin bayi Sebuah riset dalam skala besar di Swedia menunjukkan bahwa bayi yang terkena gelombang ultrasonik berlebihan akan cenderung menjadi kidal. Dengan makin banyaknya radiasi di sekitar kita, ada kemungkinan radiasi juga berperan menyebabkan autisme. Sehingga, sebaiknya wanita menghindari USG jika tidak perlu.

e.Folic Acid Zat ini biasanya diberikan pada wanita hamil untuk mencegah cacat fisik pada janin dan hasilnya memang cukup nyata. Tingkat cacat pada janin menurun hingga sebesar 30%, namun di lain pihak tingkat autisme juga meningkat.

f.Sekolah lebih awal Hal ini memang mengejutkan, namun terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa menyekolahkan anak lebih awal (preschool) dapat memicu rekasi autisme. Diperkirakan bayi yang memiliki bakat autisme sebetulnya bisa sembuh atau membaik dengan berada dalam lingkupan orang tuanya.

Namun, karena justru dipindahkan ke lingkungan asing yang berbeda (sekolah playgroup/preschool), maka beberapa anak jadi mengalami shock dan bakat autismenya menjadi muncul dengan sangat jelas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar