Rabu, 31 Maret 2010

Anak Down Syndrome Sama dengan Anak Normal

JAKARTA - Jangan kucilkan anak penderita down syndrome. Inilah pesan yang dikemas dalam peringatan hari Sindroma Down Sedunia di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan hari ini. Atraksi anak penderita down syndrome lewat nyanyian dan tarian di atas panggung membuktikan kalau penderita penyakit kelainan kromosom ini masih bisa beraktivitas seperti anak normal lainnya.

Lihat saja, aksi mengagumkan enam gadis cilik yang terlihat cekatan menarikan tarian khas provinsi Sumatera. Meski, agak berantakan, penampilan penderita down syndrome ini sudah membuat para orang tua mereka senang. Tak hanya menari, anak-anak itu juga berkreativitas melalui seni lukis. Jelang akhir acara, semua anak diajak berkeliling melihat hewan penghuni taman marga satwa Ragunan.

Menurut Ketua Persatuan Orang Tua dengan Down Sindroma (POTADS) Ayu Wahyuni, acara ini sengaja digelar untuk menyadarkan masyarakat agar lebih peduli terhadap anak penderita down syndrome. "Kami ingin menyosialisasikan kepada masyarakat, terutama pengunjung ragunan,anak-anak penyandang down syndrome bisa berbuat seperti anak-anak lainnya. Bisa bernyanyi,menari, dan tentunya bisa berlomba,"tutur Ayu saat berbincang dengan okezone di lokasi, Minggu (21/3/2010).

Ayu menambahkan, saat ini masih banyak orang tua yang malu memiliki anak dengan jenis penyakit ini. "Anak down syndrome masih dikucilkan dalam pergaulan. Di dalam masyarakat juga masih dipandang aneh. Masyarakat masih menganggap mereka bodoh dan idiot, padahal mereka ini down syndrome" jelasnya.
Selain itu, Ayu menyayangkan minimnya perhatian pemerintah terhadap penderita down syndrom ini. Hal ini bisa dilihat dari ketiadaan sekolah khusus bagi anak-anak tersebut. "Mereka masih dicampur dengan anak-anak tuna grahita lainnya. Padahal down syndrome mempunyai kebutuhan khusus dari tuna grahita" jelasnya.

Down syndrom adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Penderita penyakit ini mudah dikenali dengan adanya penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal.
Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar. Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan

Sumber : Frida Astuti - Okezone , Minggu, 21 Maret 2010 - 15:00 wib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar